Inilah karyaku pada tanah
Kutanam di tanah datar
Kupupuk selalu dengan hati
Kupujuk dan belainya dengan
kata
Kubajai perdunya
Kusirami air yang tumpah
berbunga
Agar pohonnya selalu subur
Tumbuh hijau merimbun
Selebaran dedaunnya melambai
ditiup angin
Sesekali jadi rumah teduh dan
tempat berpijak siburung pipit
Ketika pagi mencerah
Sinar cahaya mencelah di
pelupuk dahannya
Seiring usianya berlalu
Ia tumbuh subur
Ia seolah bangun dari
peraduan
Menjanjikan harapan yang baik
Tentu sekali buah yang
didambakan
Meski jarang
Sepohon dua buah cuma
Namun paut buah di pelupuk
batangnya
Mengundang mengamit dan
melambai
Siapa yang lalu
Silakan melihatnya kawan
Lihatlah dengan mata hati
Hati berkata
Ketika ranumnya tak kunjung
datang
Resah debar menanti
Ketika datang tak selalu
Bertamu bermukim cuma di
hujung minggu
Kini ranumnya menjemput
Aku tersenyum
Tuaian kali ini yang pertama
Yang pertama besar maknanya
Moga ini bukan akhirnya
Moga ia tetap menjanjikan
Harapan untuk menikmati
Bulan ini bulan depan dan
berikutnya
Agar dapat aku berbagi
Demikianlah hidup
Tiada ulasan:
Catat Ulasan