Selasa, 21 Julai 2015

Raikan Aidilfitri 1436/2015

Raya di desa menjemput suasana yang berbeza. Meskipun berbeza dengan raya di bandar tetapi kemewahan nilai yang dihantar cukup mengesankan, membahagia, membahana, menyenangkan, riuh dengan kehebohannya dan ria yang yang bukan kepalang. Mengapa? Desa itu damai, desa itu tenang dan alami. Dan di pelataran desa inilah letaknya hati, kasih, cinta, sayang dan jalan panjang kehidupan yang tak pernah sepi daripada suka, lara dan nestapa. Orang-orang seperti kami dan mereka yang kini di pertengahan usia, tentunya lahir dan dibesarkan dengan latar sosial yang pelbagai dengan kisah jatuh bangunnya.  Kampung yang alami ini tentulah memiliki romansa peristiwa yang pasti meninggalkan banyak kesan kepada pembentukan pemikiran, akal budi, laku sosial dan karakter kami hari ini. Antara nilai yang terpahat dalam hati kami tak lain ialah betapa pentingnya memiliki semangat dan daya juang yang tinggi untuk mengapai mimpi pada ketika segala sesuatunya belum jelas terpandang di depan mata tetapi kebesaran angan-angan dan mimpi itulah menguatkan tekad dan iltizam kami untuk maju dan berkembang. Kami datang ketika segala sesuatunya telah berubah dan membangun tetapi pohon kelapa ini masih setia berdiri dan sungai yang tenang membelah permukaan seolah melambai-lambai dan menggamit kami dengan kilah pemandangan, dan pesonanya tersendiri.

Ketika meraikan aidilfitri, inilah saat yang tidak boleh dilewatkan kerana raya ke kampung halaman itu itu memiliki esensi sosial yang tinggi dan wajar dipertahan sampai bila-bila. Momen ini menjadi tugas penting kami untuk mengantar pesan dan kesan kepada anak dan kerabat agar mereka saling menyapa, mengenal dan menghulur salam menjalin silaturahim dan mengukuhkan semangat kebersamaan dalam sebuah keluarga besar yang juga memiliki tantangan besar untuk menyatu ketika semuanya memiliki kehidupan masing-masing. Momen Aidilfitri adalah saatnya kami sebarkan rasa kedekatan, damai, cinta, kasih dan sayang untuk hidup rukun dengan kebersamaan. Di atas semuanya, kami mengingati asal usul kami dan siapa sesepuh kami, dan kami dan semua kita di luar sana tahu bahawa ketika kebersamaan itu adalah soal waktu namun di hati yang terdalam tentu kami berharap hubungan kekeluargaan dan persaudaraan ini kekal terpateri dan terpelihara selagi ada bulan dan bintang. Inilah tugas penting generasi kami seterusnya.




Tiada ulasan:

Catat Ulasan

COVID-19 - Dunia Ini Rapuh dan Tidak Berdaya, Pelajaran Buat Kita

Tidak siapa menduga COVID-19 yang bermula di Wuhan, China merebak ke seluruh dunia. Masyarakat dibuat terpinga-pinga dan panik. Kita dibias...